hai bidadari kecilku, apa kabar? lama kita tidak komunikasi :)
bukankah kamu sekarang tidak mau mendengar aku atau tidak menginginkanku!
iya sih kamu sudah males sama aku. eh meskipun gitu aku pengen ngomong seperti dulu lagi, bareng lagi, smsan lagi itu sekarang yang aku inginkan tapi percuma sekarang aja kamu beda
beda? iya beda semenjak teman baru kamu yang lebih keren2 yang lebih bisa buat kamu tertawa lepas
aku sih bisa apa? aku tak tau apa yang kamu inginkan. aku bisanya cuma membuat kamu cemberut tanpa ada senyum :) benerkan? aku tidak sebanding dengan kawanmu yang sekarang, ibaratnya bumi dan langit hahah. . .tapi semenjak aku tidak ada disampingmu lagi kamu semakin bahagia, cemberut yang dulu aku gemesin sekarang sudah hilang. entahlah kenapa aku bilang begitu? iya mngkin karena setiap aku menoleh kearahmu kamu sangaaat bahagia. kamu inget tidak dulu kan aku pernah bilang kalo aku tidak ingin berpisah sampai2 aku janji kelingking gitu sama kamu, itulah bukti kalo aku begitu serius suka sama kamu! tapi apa kamu mengecewakan aku, dengan pesan yang tidak aku inginkan ditengah malam itu. disaat itu lah aku mulai males bertemu kamu, marah sama kamu, tapi hati ini tidak bisa mengelak ketika aku membayangkan wajahmu sampai terbawa mimpi itu. ketika kamu menginginkanku pergi aku menuruti itu dan aku pergi tanpa komunikasi kamu lagi. tak taunya apa aku melihat foto kamu merangkul tangan dengan lawan jenis, dulu kamu bilang ke aku kalo bukan mukhrim, tapi nyatanya begitu. ah. . .sudahlah -_-
sekarang kamu bukan hal yang istimewa lagi di mataku, tapi hati ini tidak bisa bohong. aku benci dengan perasaan yang tidak bisa hilang! aku iri sama kamu bisa mudahnya hilang, diam2 suka, diam2 juga cepat hilang. aku sekarang menunggu, iya menunggu dengan cara tidak berpacaran, layaknya aku bersamamu dulu itu sebagai janjiku yang bisa aku pertahankan. aku sebenarnya pengen seperti mereka yang habis putus kemudian cari lagi. tapi apa! aku tidak mampu seperti mereka, karena aku pikir kamu yang terbaik hingga sekarang aku pertahanin
biarkan malam berganti siang
hadirkan wajah tanpa cacat
dikala mimpi tertunda
hadirkan nyata dalam anganku
ohh. . .
bagaikan baja retak
insan yang tertinggal,
cinta yang terusik, hadirkan duka
semangat hidup patah seketika
menuai rindu hadirkan duka
kemana arah sang pengelana
mencari cinta dapatkan benci. . .
kenangan manis tak terlupa
kenangan pahit menghantam hati
ohh. . .
andaikan terlahir kembali
